CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Senin, 24 Maret 2008

Keluarga Besar Guru SDN Tunggulwulung II


Guru-Guru SDN Tunggulwulung II
Jl. Bawang Raya No. 98 Malang
Kota Malang

Prestasi Yang Di Raih Oleh Siswa


Juara I Lomba Seni Patung
Th. 2001-2002 Kecamatan Lowokwaru.




Juara I Lomba Mata Pelajaran Mengarang
Th. 2001-2002 Kecamatan Lowokwaru.




Juara I Lomba Mata Pelajaran IPA
Th. 2000-2001 Tingkat Kecamatan.








Gambar Kegiatan Siswa

1. Siswa sedang melaksanakan kegiatan belajar di kelas.
2. Siswa sangat menikmati tugas yang diberikan oleh guru.

Gambar Gedung Sekolah



PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN

SDN TUNGGULWULUNG II/245

Jl. Bawang Raya No. 98 (0341) 408670

KOTA MALANG




Minggu, 23 Maret 2008

ARTIKEL

Fenomena Guru dalam mengejar Teknologi
Oleh : kholi’ani

Email : suyadikholiani@yahoo.co.id

Guru memang harus berada didepan membukakan pintu gerbang menuju masa depan anak didiknya. Menghadapi perkembangan dunia teknologi informasi khususnya internet, seorang guru akan sangat ketinggalan bila sedikit pun beliau tidak mau minimal kenal dengan yang namanya internet. Sementara anak-anak pelajar saat ini untuk urusan internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, artinya informasi yang mereka dapat sudah lebih up to date. Bila ini tidak diimbangi oleh SDM para Guru boleh jadi sekolah bagi siswa hanyalah rutinitas keharusan agar diakui sebagai anak pelajar dalam statusnya. Intinya, dengan internet tanpa sekolah pun mereka dapat ilmu pengetahuan, referensi, artikel dan sebagainya, dan tentu saja dibalik itu ada unsur yang berbau negatif di sana. Bila ini tidak segera di cermati oleh dunia pendidikan kita, bisa jadi Sekolahan hanya menjadi bangku-bangku kosong, bila ada siswa pun karena terpaksa, sebab sekolah sekarang bukannya biaya makin murah namun makin berat bagi orang tua siswa.

Dari sisi seorang Guru, dunia teknologi informasi merupakan dunia yang sullit dicerna karena keterbatasan kemampuan. Beliau-beliau ada sebelum perkembangan internet segila ini. Ditambah rutinitas sehari-hari dalam sekolah tentunya menjadi semakin sulit untuk sekedar berinteraksi melalui internet. Sementara realita-nya, dunia saat ini tidak bisa lepas dari internet.
Sungguh posisinya yang sangat sulit bagi seorang Guru pada dewasa ini. Permasalahan kurikulum yang masih belum final (selalu gonta-ganti), Gaji guru yang relatif masih rendah. Deraan ekonomi mengharuskan seorang Guru harus berfikir dua kali dalam mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Rasanya tidak adil bila kita semua menuntut beliau-beliau untuk berlaku sebagaimana mestinya secara proporsional.
Akumulasi dari berbagai persoalan di lembaga pendidikan adalah wajar bila sekolahan dijadikan semacam industri. Yang mana sekolahan dijadikan ajang bisnis, tidak lain untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Yang pada akhirnya munculah berbagai korupsi, mark up, dan sebagainya.
Munculnya lembaga pendidikan swasta, kualitas swasta justru jauh lebih tinggi dari pada pendidikan hasil dari produk pemerintah (negeri). Ironisnya pemerintah berani mengeluarkan target minimal nilai bagi suluruh siswa. Sehingga hampir seluruh hidup siswa untuk mengejar target tersebut, pagi belajar di sekolahnya, sore harus lari ke lembaga pendidikan swasta, begitu seterusnya. Secara tidak sadar kita telah ikut menciptakan generasi nomerik tanpa menyentuh nilai-nilai luhur kemanusiaannya.Terciptalah manusia-manusia brutalisme, terciptalah manusia tanpa budaya indonesia dan seterusnya.
Dunia Pendidikan Indonesia mulai lemah, sangat tertinggal kualitasnya dengan negara-negara tetangga. Bahkan lulusan SMA di Indonesia tidak diakui oleh beberapa negara tetangga karena memang rendahnya mutu.
Sementara kebijakan-kebijakan pendidikan indonesia selalu terkait dengan partai politik.Sekarang sudah menjadi benang kusut yang entah dimulai dari mana untuk mengurainya. Bila kita mengharap kualitas pendidikan menjadi lebih baik, tentu sarana dan prasarana pendidikan juga harus yang memadai. Demikian pula para guru yang jelas-jelas bekerja untuk mencipta generasi bangsa kedepan, begitu sulitkah untuk mensejahterakan hidupnya mengingat kredibilitas mereka adalah bentuk kedepan indonesia.

Program Sekolah

Program Kerja Tahunan Sekolah

I. UMUM :

  1. Pembuatan Program Tahunan
  2. fungsionalisasi Ruangan Lingkungan
  3. fungsionlalisasi Ketenagaan
  4. Rapat-rapat
  5. Upacara
II. KURIKULUM :
  1. Pembagian Tugas Pengajar/Penyusunan jadwal
  2. Penyusunan Program Pengajaran
  3. Penyajian Pelajaran/Pelaksanaan Jadwal
  4. Evaluasi :
      1. Ulangan Umum
      2. Ujian akhir
  5. Kenaikan Kelas/Pemilihan Program
  6. Laporan evaluasi
III. KESISWAAN :
  1. Penerimaan Siswa Baru
  2. Penataran/Orientasi
  3. Bimbingan Dan Konseling
  4. Pembinaan Siswa
  5. Kegiatan ekstrakurikuler
IV. KETENAGAAN :
  1. Peningkatan Profesi Guru/Karyawan
  2. Pembinaan Mental/Spiritual
  3. Pembinaan Tugas Guru/Karyawan
  4. Pengisian DP3
  5. Usaha Kesejahteraan Guru/Karyawan
  6. Pengisian Angka Kredit
  7. Laporan Ketenagaan
V. SARANA/PRASARANA :
  1. Inventaris Sarana/Prasarana
        1. Perlengkapan Kantor/Kelas
        2. Alat/Bahan Laboratorium Buku-buku
        3. Perpustakaan
  2. Pengadaan Barang Inventaris
  3. Pemeliharaan Gedung/rehab
  4. Laporan Inventaris
VI. KEUANGAN :
  1. Inventaris sumber keuangan sekolah
  2. Pengelola sumber keuangan sekolah
  3. Pembuatan/Penyetoran SPU
  4. Penyusunan Laporan Keuangan
  5. Pemeriksaan Laporan Keuangan
VII. KETATAUSAHAAN :
  1. Administrasi Keuangan
  2. Administrasi Siswa
        1. Buku Raport
        2. Buku Klaper
        3. Buku Mutasi
  3. Kenaikan Berkala
  4. Usul kenaikan pangkat
  5. Pengarsipan Surat-menyurat
  6. Laporan Ketatausahaan
VIII. HUBUNGAN MASYARAKAT :
  1. Rapat dengan komite
  2. Rapat pleno
  3. Rapat Pengurus
  4. Konsultasi dengan instansi

TUJUAN

Tujuan SDN Tunggulwulung II :

  • Menyiapkan dan mengembangkan anak didik yang cerdas dan terampil dalam kehidupan serta berkualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ.
  • Meningkatkan mutu pendidikan agama dan budi pekerti, pendidikan akademis, dan non akademis dalam kelas unggulan maupun remidi serta mengembangkan sekolah yang berwawasan wiyata mandala.